Tingkatkan Promosi Batik, Dosen dan Mahasiswa FEB Unair Beri Pelatihan Branding dan Public Speaking Perajin Batik Tin di Bubutan Surabaya

JATIMNET.COM, Surabaya - Minimnya pengetahuan dan keterampilan para pelaku usaha mikro untuk menyampaikan gagasan kreatifnya di depan umum dan caranya bernegosiasi dengan calon pembeli sangat dirasakan oleh pelaku UMKM.

Oleh karena itu dalam rangka menjalankan Tri Darma Perguruan Tinggi, Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang terdiri atas dosen departemen Manajemen FEB Universitas Airlangga mengadakan pelatihan Branding dan Public Speaking bagi pengrajin Batik Tin produksi Kampung Ceria di Kecamatan Bubutan, Surabaya, Sabtu 8 Juli 2023

Pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Dian Ekowati, SE, MSi, M.App.Com(Org.Chg) selaku Wakil Ketua Pelaksana Tim Pengabdian Masyarakat (PkM) didampingi Ketua Tim Dr. Yetty Dwi Lestari S.T, MT,  dan para anggota tim PkM yang terdiri dari Dr. Tri Siwi Agustina, SE, MSi , serta narasumber Wenti Krisnawati Mahasiswa Program Doktor Ilmu Manajemen sekaligus pemateri Public Speaking dan John Hardi, ST, MM pembicara untuk materi Branding Produk Batik.

Dalam sambutannya, Dian menyampaikan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan lanjutan dari kegiatan pengabdian masyarakat tahun sebelumnya. Apabila di tahun pertama berfokus pada produksi, maka pada tahun kedua lebih menitikberatkan pada aspek pemasaran.

Menurutnya saat branding menjadi suatu ide pokok utama sebagai pengenalan atau brand pada suatu produk, maka harus ada strategi yang digunakan sehingga menjadi suatu tujuan yang membangun citra positif dan reputasi pada produk agar selalu bagus di mata konsumen.

Namun Strategi Branding ini tidak akan terwujud dengan sempurna jika tidak disertai dengan keahlian menyampaikan gagasan (Public Speaking) yang pastinya sangat penting dalam memasarkan dan menjual suatu produk.

"Harapan dari dilakukan pelatihan ini dapat menjadi pondasi pertumbuhan bisnis Batik Tin produksi Kampung Ceria ditinjau dari omset, asset dan jangkauan pemasaran produknya," kata Dian.

Kegiatan yang diadakan di Balai RW 4 Jalan Sumber Mulyo ini diikuti 20 orang pengrajin yang tidak hanya ibu-ibu pengrajin saja namun juga keluarganya. Hal ini dilakukan karena pada prakteknya, para pengrajin yang tergolong berskala mikro ini melakukan kegiatan pemasaran dan penjualan tidak sendiri namun bersama dengan suami atau anaknya.

"Dengan diberikan wawasan public speaking diharapkan keluarga mereka menjadi tim pemasaran yang solid dan terampil berkomunikasi saat melakukan kegiatan promosi," ungkapnya.

Sementara itu, Wenti Krisnawati (Mahasiswa Program Doktor Ilmu Manajemen) selaku pemateri Public Speaking memberikan penjelasan bahwa dalam melakukan kegiatan promosi produk harus memperhatikan penampilan pembicara dan produk yang akan dipromosikan.

Peserta juga dibekali teknik menyampaikan keunggulan produk batik yang dihasilkan dengan jelas, menarik dan elegan kepada calon pembeli disertai dengan body language yang mendukung.

Tidak hanya teori saja, namun pelatihan juga disertai dengan praktika secara langsung oleh peserta, dimana masing-masing peserta maju ke depan untuk mempromosikan produk batik tulisnya dengan menerapkan strategi keterampilan berbicara di depan umum yang sudah dijelaskan oleh pemateri.

Di lain pihak, John Hardi yang merupakan Dosen Prodi S1 Manajemen sekaligus pemateri ke-2 melanjutkan dengan memberikan materi tentang Branding bagi Produk Batik.

Hardi menyampaikan bahwa bagi bisnis skala kecil, seperti UMKM, branding sering diabaikan karena dianggap tidak begitu penting atau bahkan terlalu mahal untuk diimplementasikan. Namun sebenarnya, branding memiliki peran penting untuk memperkuat identitas bisnis dan meningkatkan daya saing di pasar yang semakin kompetitif.

"Apalagi Batik Tin yang memproduk batik tulis tergolong masih baru di Surabaya, agar dapat dikenal masyarakat luas strategi yang ditempuh adalah menonjolkan keunggulan atau kekhasan yang membedakan dengan batik lain dari Surabaya," kata Hardi.

Agar kegiatan pengabdian masyarakat tidak berhenti pada pelatihan saja, maka kegiatan selanjutnya yakni untuk meningkatkan pemasaran produk Batik Tin, maka diikuti dengan kegiatan pendampingan perbaikan media sosial terutama Instagram dari Batik Tin Kampung Ceria yang dinilai tidak aktif memposting semua aktivitas dan hasil produksi terbaru.

https://jatimnet.com/dosen-dan-mahasiswa-feb-unair-beri-pelatihan-branding-dan-public-speaking

 

Kegiatan pendampingan akan dilakukan selama 1 bulan dan dilakukan oleh mahasiswa yang tergabung pada Himpunan Mahasiswa (HIMA) S1 Program Studi Manajemen dibawah koordinasi  para dosen Tim Pengabdian Masyarakat.

Hits 219