Pengembangan Sungai Siak saat ini menjadi perhatian utama, terutama terkait arahan Menteri BUMN Erick Tohir untuk mengembangkan wisata berbasis budaya. Terkait dengan wacana tersebut diadakan Focus Group Discussion pada hari Kamis, 14 April 2022 yang diselenggarakan di Fox Hotel, Pekanbaru. Kegiatan tersebut dipandu oleh Dr. Fitri Ismiyanti, SE, MSi dengan menghadirkan narasumber Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pekanbaru (Bapak Ahmad, ST., MT.), Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera III (Bapak Ir. Harlon Sofyan, M.Si), Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pekanbaru (Ardiansyah, S.TP., M.Si), dan Kepala Bidang Perindustrian Kota Pekanbaru (Ali Imron, S.Sos), serta dihadiri oleh tokoh masyarakat, UMKM, dan perkumpulan etnis di Pekanbaru. Tujuan talk show dan focus group discussion ini adalah menjaring aspirasi terkait pengembangan Siak Riverside. Antusiasme dari pemerintah serta masyarakat membuat suasana talkshow menjadi menarik, karena dampak dari program pengembangan Siak Riverside tidak hanya menyangkut tentang pariwisata Kota Pekanbaru namun juga diharapkan dapat memberikan trickle down effect bagi masyarakat sekitar.
Program pengembangan Siak Riverside dengan mengangkat tema multiethnic tourism destination dengan mengangkat latar belakang masyarakat Kota Pekanbaru yang terdiri dari beragam etnis yaitu Melayu 26.10%, Jawa 15.10%, Minang 37.70%, Batak 10.80%, Banjar 0.20%, Bugis 0.20%, Sunda 1%, Lainnya 8%.
Program pengembangan Siak Riverside yang merupakan program menteri Erick Tohir dengan memanfaatkan fasilitas lahan idle dari PT Pelabuhan Indonesia ini juga mendapat dukungan dari Pertamina dan TWC, dan diharapkan akan menjadi icon baru Kota Pekanbaru.
Jika dilihat dari histori Kota Pekanbaru yang mempunyai sebutan Bumi Lancang Kuning ini memiliki kekentalan nilai sejarah, etnis, dan budaya. Provinsi Riau yang juga merupakan Homeland of Melayu turut mewarnai sisi sejarah dari perkembangan Siak Riverside ini. Siak Riverside as Bandaraya Melayu Multiethnic Tourism Destination ini dari sisi sosial kemasyarakatan diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar.
Poin yang menjadi sorotan utama dalam forum group discussion ini adalah terkait accesibility, amenities, attraction, dan ancillary hinterland. Accesibility yang dimaksud adalah terkait dengan berbagai macam jasa transportasi yang dapat menjadi akses menuju ke Siak Riverside. Ketersediaan akses baik dari darat, laut,maupun sungai, diharapkan akan dapat meningkatkan perkembangan Siak Riverside. Terkait dengan amenities yang merupakan segala bentuk sarana dan prasarana yang diperlukan oleh wisatawan baik domestik maupun mancanegara selama melakukan kunjungan di Siak Riverside.
Sementara dari sisi attraction yang merupakan komponen utama untuk daya tarik wisatawa, selain dihadirkan berbagai macam wahana modern, cruise, floating resto, juga ditampilkan atraksi budaya dari masyarakat Kota Pekanbaru. Dari sisi ancillary yang merupakan daya dukung kepariwisataan, seperti lembaga pengelola, tourist information, travel agent, dan stakeholder yang berperan dalam kepariwisataan.
Pengembangan Siak Riverside ini diharapkan akan sejalan dengan roadmap pengembangan wilayah Sumatera secara umum, khususnya Kota Pekanbaru. Dari sisi analisis bisnis, dibahas juga terkait berbagai macam startegi baik dari internal factor evaluation maupun external factor evaluation.