Mahasiswa Unair Gelar Public Movement dengan Anak Tuna Netra untuk Melukis

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Magister Manajemen (MM) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menggelar public movement untuk anak-anak tuna netra agar dapat melukis menggunakan cat beraroma buah.

 

Setiap warna cat beraroma agar anak tersebut dengan mudah mengenali warna sekaligus mengetahui setiap warna ada lima warna dan setiap warna mempunyai wangi yang khas buah-buahan seperti hijau wangi melon, merah wangi strawberry, kuning wangi pisang, ungu wangi anggur dan orange untuk wangi jeruk.

Acara tersebut mengusung tema "This Is Ability Not Disability" ini adalah meskipun mereka disabilitas tetap menghasilkan karya, bertempat di Plaza Surabaya, Minggu (20/6/202).

Peserta penyandang tuna netra tersebut adalah siswa SD YPAB dengan jumlah 10 orang anak untuk melukis, lalu hasil lukisan akan dilelang secara online dan hasil dari pelalangan akan disumbangkan untuk anak-anak tersebut.

Public Movement dengan Anak Tuna Netra 1

Wagub emil Wakil Gubernur Jawa Timur saat melihat proses melukis oleh anak tuna netra (FOTO: Shinta Miranda/TIMES Indonesia)

Didampingi keluarga dan pembimbing, anak-anak diajak mengenali bau dari tiap cat untuk mengenali warna tersebut.

Kemudian dibantu pendamping, mereka melukis menggunakan jari sesuai dengn imajinasi mereka.

Syirin Salsabila selaku peserta kelas 4 YPAB Tegal Sari yang ikut dalm acara ini mengungkapkan sangat senang karena bisa melukis untuk pertam kali.

Dia bisa membayangkan aneka warna dari aroma yang diciumnya.

"Senang sekali, ini pertama kali melukis pakai tangan. Buat bunga pakai warna merah baunya seperti strowberry," kesannya.

Septa Ika Pratiwi, Humas Public Movement Magister Manajemen Unair mengungkapkan pihaknya bekerja sama dengan Yayasan Pendidikan Anak-anak Buta untuk mengawali pengenalan metode ini.

"Semangat kesetaraan ini membuat kami menggelar acara ini bersama siswa tuna netra," ujar Septa.

Selain dapat untuk mengidentifikasi warna, acara ini pun dilengkapi dengan pameran hasil karya mereka dan lelang hasil karya, baik secara offline maupun online.

Anak Tuna Netra untuk MelukisIni adalah maha karya dari anak-anak yang akan di lelang melalui offline dan online (FOTO: Shinta Miranda/TIMES Indonesia)

"Harapannya metode ini akan diadaptasi pemerintah untuk digunakan dalam pembelajaran siswa tunanetra. Sehingga semua orang bisa menggambar atau melukis, tidak terkecuali untuk leman teman tunanetra," tegas Septa.

Hadir dalam acara ini, Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak, Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji dan Ketua Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Jatim, Bapak Sudarmadji yang turut mengapresiasi kegiatan ini.

Emil menyampaikan sangat mengapresiasi langkah civitas akademik dalam memberikan inovasi pembelajaran.

Pasalnya, kegiatan ini memberikan wadah di bidang artistik bagi yuna netra.

"Jadi lewat kegiatan ini anak tuna netra bisa menikmati kembali lukisan melalui aroma yang keluar dari cat yang dipakai," pungkas Emil saat diwawancarai.

Untuk diketahui, Magister Manajemen (MM) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menggelar public movement untuk anak-anak tuna netra agar dapat melukis menggunakan cat beraroma buah. (*)

 

https://www.timesindonesia.co.id/read/news/353737/mahasiswa-unair-gelar-public-movement-dengan-anak-tuna-netra-untuk-melukis#.YM85bi8FdP8.whatsapp

Hits 1177