Pada hari Rabu, 25 November 2020 telah berlangsung kuliah tamu dari 2 narasumber special yaitu alumni program studi S1 Manajemen FEB Unair. Narasumber pertama adalah Putri Ira Tesalonika, SE., MSc dari Angkatan 1994 dan saat ini bekerja sebagai senior accounting specialist di Municipal Accounts & Consulting L.P., Houston, Texas, USA. Narasumber kedua adalah Andhito Titah Ramadhana, SM. dari Angkatan 2008 sebagai wirausaha di bidang garmen, properti, dan kuliner. Kuliah tamu ini bertemakan “Mengelola Modal Kerja Perusahaan secara Optimal”, dengan dua perspektif yang berbeda yaitu dari karyawan perusahaan di Amerika serta dari entrepreneur. Acara ini telah diselenggarakan secara online dengan moderator dosen konsentrasi Manajemen Keuangan yaitu Made Gitanadya, SE., MSM.
Pembicara pertama adalah pak Andhito yang menceritakan pengalamannya mengelola usaha sambil berkuliah. PT Vido Garment Indonesia diawali dari tahun 2009 dengan order dari Universitas Airlangga, dikelola oleh pak Andhito sebagai pengelola dengan rekan bisnisnya sebagai pemodal. Untuk usaha garmen, pak Andhito selalu berusaha mencari perusahaan atau dinas terkemuka sebagai kliennya untuk memperoleh pesanan seragam yang kontinu. Pak Andhito menekankan kesulitan utama pengelolaan modal kerja adalah penagihan piutang, yang bukan rahasia lagi adalah tantangan utama di bidang garmen dimana usia piutang bisa mencapai 3 bulan, sehingga kunci usahanya adalah memperoleh klien dengan perputaran modal kerja yang lebih cepat.
Pembicara kedua adalah bu Putri yang menceritakan pengalamannya kuliah S2 di Rusia hingga bekerja di Amerika Serikat. Bu Putri juga menjelaskan pekerjaannya saat menerbitkan municipal bond untuk perusahaannya di Texas. Municipal bond memang belum ada di Indonesia dikarenakan kewenangan negara bagian di Amerika Serikat jauh lebih luas termasuk untuk menerbitkan hutang sendiri dibandingkan pemerintah daerah provinsi di Indonesia sehingga mahasiswa memperoleh banyak informasi dan pengetahuan baru dari penjelasan bu Putri.
Kuliah tamu telah berjalan dengan lancar dan jumlah peserta mencapai 145 mahasiswa. Peserta sangat antusias untuk mengajukan pertanyaan kepada kedua narasumber hingga melebihi batas waktu acara. Moderator acara, bu Made Gitanadya, menyatakan harapannya untuk acara sejenis dapat dilaksanakan lagi supaya mahasiswa memperoleh ilmu dari praktik nyata di lapangan. (MG).